“Barangsiapa pada waktu pagi dan sore ke MASJID,
maka ALLAH menyediakan untuknya Hidangan di dalam Jannah
tiap datang waktu pagi dan sore.”
[Muttafaqun ‘Alaih]
2> “Menyia-nyiakan WAKTU sebenarnya
lebih buruk dari kematian.
Menyia-nyiakan waktu akan memisahkanmu
dengan ALLAH dan Negeri Akhirat,
sedangkan kematian hanya memisahkanmu
dengan Dunia & Penghuninya.”
[Ibnul Qoyyim]
3> “Orang yang Gemar melakukan Tahajjud,
wajahnya enak dipandang, Bercahaya.
Bagaimana tidak, mereka berkhalwat dengan Ar-Rahman
kemudian ALLAH memberikan Cahaya-Nya kepada orang tersebut.”
[Hasan Al-Bashri]
4> MUHASABAH:
Para ‘Ulama lebih takut Dosa Menggunjing daripada dosa berzina.
Dosa berzina cukup bertaubat kepada ALLAH.
Sedangkan Dosa Menggunjing harus Bertaubat pada ALLAH dan
Meminta Maaf pada orang yang bersangkutan.
5> MUHASABAH:
Ilmu jika tidak disertai sifat Amanah,
Maka dia lebih jelek daripada Kebodohan.
Kecerdasan yang tidak disertai Kejujuran,
maka dia adalah Bencana bagi Akal.
6> “Tingkat cobaan Iman tak ubahnya anak tangga yang bertingkat-tingkat.
Tiap satu anak tangga dinaiki,
datang pukulan hebat dari bawah mengenai tubuh orang yang mendaki.
Jika tangannya Kuat Bergantung, kakinya Kuat Berpijak,& akal pikiran tetap Waspada,
maka pukulan itu akan mendorong menaikkannya ke anak tangga yang lebih tinggi.
Tapi jika tangannya lemah, kakinya tidak kuat, akalnya hilang, pikirannya kusut..
maka pukulan itu akan Merobohkannya..
Parah lagi jika robohnya tidak hanya 1-2 anak tangga..
tetapi banyak anak tangga di bawahnya."
[Buya Hamka]
7> MUHASABAH:
Tiada KEBAJIKAN seorang Muslim, kecuali ia ISTIQOMAH.
Ke-Istiqomah-an takkan bias diraih, kecuali ia SABAR.
Dan ia takkan bersabar, kecuali Melangkah dengan Hati BERSIH & IKHLAS.
8> Nabi ‘Isa ‘Alaihissalam :
“KETAQWAAN itu ada dalam 3 hal;
Dalam BICARA, dalam PANDANGAN, dan dalam MERASAKAN KEHENINGAN.
>>Siapapun yang PEMBICARAANNYA tidak dalam rangka Mengingat ALLAH,
maka ia sudah mengatakan sesuatu yang tak berarti apa-apa.
>>Siapapun yang MELIHAT tanpa berusaha mengambil suatu Pelajaran,
maka ia telah melupakan (tujuan hakikinya).
>>Dan siapapun yang KEHENINGANNYA tidak dibarengi dengan Perenungan,
maka ia sudah tidak peduli dengan keadaannya.
9> “Sesungguhnya manusia itu terdiri dari 3 bagian;
1/3 untuk ALLAH, 1/3 untuk Dirinya, 1/3 untuk Ulat & Cacing.
>>Bagian Pertama, yang akan kembali kepada ALLAH adalah RUH nya.
>>Bagian Kedua, yang akan kembali menjadi miliknya adalah AMAL nya.
>>Bagian Ketiga, yang akan menjadi santapan ulat & cacing adalah JASAD nya.
[Luqman Al-Hakim]
10> SPIRIT:
Jikalau DERITA akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
maka mengapa dijalani dengan sepedih rasa?,
sedangkan Ketegaran akan lebih Indah dikenang nanti..
Jikalau KESEDIHAN akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
maka mengapa tidak dinikamati saja?,
sedangkan ratap tangis takkan mengubah apa-apa..
Jika LUKA & KECEWA akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
maka mengapa mesti dibiarkan meracuni jiwa?,
sedangkan Ketabahan dan Kesabaran adalah lebih utama..
11> “Agama seseorang tidak akan sempurna sehingga ia menyempurnakan akalnya.
ALLAH tidak menitipkan akal kepada seseorang melainkan AKAL tersebut akan
menyelamatkannya pada suatu hari.”
[Al-Hasan]
12> “Wahai Manusia!
Sesungguhnya kalian adalah Kumpulan Hari,
tatkala suatu hari itu Hilang,
maka akan Hilang pula sebagian dirimu.”
[Hasan Al-Bashri]
13> 6 Tipuan Paling Besar;
1>Mengharap Ampunan ALLAH, tetapi terus berbuat Dosa tanpa Penyesalan.
2>Merasa Dekat dengan ALLAH, tetapi Tidak berbuat Ketaatan.
3>Menunggu Tanaman Surga, tetapi selalu menyemai benih Amalan Neraka.
4>Mencari Istana Orang-orang Taat, tetapi selalu berbuat Maksiat.
5>Menanti Pahala, tetapi Tidak mau beramal.
6>Mendamba Kasih Sayang ALLAH, tetapi selalu Melanggar Ketentuan-Nya.
[Yahya bin Mu’adz]
14> “Sungguh elok waktu TIDUR & BERBUKA orang yang Berilmu.
Bagaimana mereka bias Melebihi Qiyam dan Shiyam nya orang-orang bodoh.
Ibadah seberat dzarrah orang yang Bertaqwa lebih utama
daripada Ibadah sebesar gunung orang-orang yang Tertipu.”
[Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu]
15> “Sedikitnya rasa MALU mu terhadap siapa yang berada di sebelah kanan
dan sebelah kirimu saat kamu melakukan Dosa, itu Lebih Besar dari dosa itu sendiri.”
[Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhumaa]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar